KSP: Tidak Menutup Kemungkinan Jokowi Merombak Kabinet
jpnn.com, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah merombak kabinet di periode pertama memimpin Indonesia. Karenanya, menurut Donny, tidak menutup peluang perombakan kabinet juga bisa terjadi di tengah perjalanan.
"Ya, dilihat saja periode pertama, ada reshuffle. Jadi, periode kedua tak menutup kemungkinan," kata Donny ditemui setelah menghadiri diskusi di Jakarta, Sabtu (8/2).
Donny mengatakan, Jokowi selalu memperhatikan setiap kritik dari publik berkaitan kinerja menterinya. Sebab, kritik bisa menjadi bahan evaluasi menilai kinerja menteri.
"Persoalan reshuffle, evaluasi, itu diserahkan kepada Presiden, karena saya kira presiden akan menerima masukkan dengan seobjektif mungkin," kata Donny.
Menurut dia, presiden terus melakukan evaluasi para menteri yang mengacu laporan internal atau kritik publik. Kata dia, Jokowi merupakan sosok pemimpin yang sangat terbuka terhadap berbagai opini.
"Namun, apa masukannya, bagaimana dampaknya terhadap keputusan Presiden, itu kami tak tahu dan kami tak bisa mengatakan mana yang akan direshuffle, karena semua kembali pada Presiden sendiri," ujanya.
Politikus PDIP Effendi Simbolon menyoroti beberapa menteri yang dianggap tidak bekerja maksimal selama 100 hari kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Maruf Amin.
Menurut Effendi, terdapat beberapa menteri Jokowi yang perlu dievaluasi dari jabatannya seperti Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menkeu Sri Mulyani, Menpar Wishnutama, dan Mendikbud Nadiem Makarim. (mg10/jpnn)
Jokowi terus melakukan evaluasi para menteri yang mengacu laporan internal atau kritik publik.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi