Kudus Natal Tanpa Teror

Kudus Natal Tanpa Teror
MISA NATAL-Pada perayaan Natal, Jumat (25/12) malam, Gereja Katedral, Kota Palangka Raya, menggelar misa. Misa diadakan pukul 19.00 dengan ribuan jemaat yang menghadirinya dengan hikmad. FOTO HENDRY PRIE/KALTENG POS
Jumlah itu belum termasuk bantuan pengamanan dari aparat selain polisi seperti TNI dan Badan Intelijen Negara. Juga, bantuan swadaya dari organisasi masyarakat seperti Pemuda Muhammadiyah, GP Ansor, Pemuda Pancasila, Pramuka dan ormas lainnya.

Pantauan Jawa Pos di lapangan hingga pukul 22 tadi malam, suasana Natal di berbagai gereja di Jakarta berlangsung damai. Di gereja Katedral depan masjid Istiqlal, ribuan jamaat mengikuti misa dengan nyaman. Tampak Satgas dari GP Ansor mengenakan sorban membantu kelancaran parkir  dan lalu lintas. Secara terpisah, sumber Jawa Pos menyebut hingga sebulan sebelum Natal, kecemasan luar biasa melingkupi aparat yang bertugas di lingkungan anti teror. Sebab, ada informasi yang menyebut Abu Tholut sedang merancang serangan balasan secara simultan pada malam Natal untuk "menebus dosa" Densus 88 yang menembaki anggota kelompoknya  di Aceh dan Sumatera Utara.

"Tapi, setelah AT tertangkap ternyata itu false information (keterangan mengecoh) yang sengaja dihembuskan agar kita pecah konsentrasinya," kata perwira yang semalam ikut memantau di gereja Katedral Jakarta itu.

Abu Tholut sendiri mengaku tidak pernah sekalipun merancang operasi Natal. "Gereja bukan lagi targetnya. Tapi, pejabat dan instansi pemerintah," kata petugas itu menirukan kesaksian Abu Tholut dalam pemeriksaan.

JAKARTA---Sepuluh tahun yang lalu perayaan Natal di Indonesia berlangsung penuh darah. Aksi peledakan bom secara simultan berlangsung di sembilan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News