Kurangi Stres, Para Nasabah Korban CU EPI Kerap Berkumpul

Kurangi Stres, Para Nasabah Korban CU EPI Kerap Berkumpul
Uang. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

CU memiliki banyak cabang yang tersebar di seluruh Indonesia (seperti halnya CU EPI, cabang dari CU Kalimantan). Koperasi itu berjalan dengan proses perputaran uang tanpa bantuan bank maupun deposito.

Target segmentasi pasar CU merupakan warga kalangan menengah ke bawah dari beragam profesi, seperti petani, buruh, karyawan, peternak, dan lainnya.

Sistem yang ada di CU tidak hanya unik, namun ”ajaib”. Setiap yang menabung akan dijamin dengan profit sebesar 14 persen untuk standarnya.

Namun, di satu sisi, perputaran uang itu tidak digunakan untuk bermain saham atau berinvestasi dengan produk pendanaan di bank manapun.

Artinya, uang anggota paling sering didiamkan. Alih-alih diputar, masuknya juga ke kantong penyetor tadi.

Berdasarkan laporan pembukuan BKCU Kalimantan tahun 2015, dari anggota terhimpun aset sebesar Rp 5,4 triliun. Sebanyak Rp 4,83 triliun merupakan total simpanan milik 414.071 orang anggota. Rata-rata simpanan sebesar Rp 11,6 juta per anggota pada jaringan BKCU Kalimantan.

Nilai kekayaan BKCU Kalimantan naik pada 2016. Pada periode awal tercatat sebesar Rp 5,7 triliun. Artinya, selama sekitar setahun sejak 2015, kekayaan meroket sebesar Rp 300 miliar.

Di situlah letak ajaibnya. Uang tidak berputar, koperasi jelas-jelas merugi. Namun, keuangan jalan terus dan makin beranak pinak.

Para korban CU EPI kerap berkumpul, bersilaturahmi silaturahmi, membahas upaya-upaya pengembalian dana miliaran rupiah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News