Kurir ASI, Satu-satunya di Indonesia, Populer hingga ke Mancanegara
Media Prancis Heran Air Susu Ibu Jadi Persoalan Pelik
Jumat, 10 Agustus 2012 – 00:01 WIB
Agar higienis, pelanggan menaruh sendiri botol berisi ASI ke cooler box tanpa disentuh petugas. Kendalanya, para kurir kerap diinterogasi satpam gedung tempat pelanggan bekerja.
SEKARING RATRI A, Jakarta
DARI ketiga putrinya, Fikri Naufal melihat putri bungsunya jauh lebih aktif. Badannya juga sekel, sedangkan kedua kakaknya agak kurus. "Anak saya yang pertama dan kedua itu giginya gigis (caries), tapi yang" ketiga bagus.
Si kecil juga sehat. Berbeda sama kedua kakaknya yang kadang harus ke dokter karena sakit," kata pria 34 tahun yang beristrikan Evi Kurniati tersebut sembari menunjukkan foto putri-putrinya.
Kunci perbedaan itu diyakini Fikri dan Evi ada pada durasi ketiganya mengonsumsi air susu ibu (ASI). Anak pertama dan kedua hanya tiga bulan menikmati ASI. Sedangkan si bungsu tuwuk menikmatinya setahun setelah sang bapak menemukan solusi yang tepat, yang kemudian tumbuh menjadi bisnis langka dan satu-satunya di Indonesia hingga kini: jasa kurir ASI.
Agar higienis, pelanggan menaruh sendiri botol berisi ASI ke cooler box tanpa disentuh petugas. Kendalanya, para kurir kerap diinterogasi satpam
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor