Kurir ASI, Satu-satunya di Indonesia, Populer hingga ke Mancanegara
Media Prancis Heran Air Susu Ibu Jadi Persoalan Pelik
Jumat, 10 Agustus 2012 – 00:01 WIB
Sebelum menemukan solusi yang lantas menjadi ide bisnis itu, Fikri kerap merasa bersalah kepada anak pertama dan keduanya. Sebab, dia semakin sadar betapa pentingnya ASI bagi tumbuh kembang buah hati.
Mereka tak bisa lama menikmati ASI karena sang ibu sudah harus masuk bekerja. Jarak yang jauh dari kantor ke rumah, belum lagi faktor kemacetan Jakarta, membuat Evi tak mungkin bolak-balik untuk menyusui sang anak.
"Memang istri saya menyimpan stok dalam botol yang ditaruh di lemari pendingin. Tapi, itu hanya cukup 10 jam. Akhirnya untuk menutupi kekurangan, kami tambal pakai susu formula," katanya ketika ditemui di kantornya di kawasan Pondok Indah, Jakarta.
Karena itulah, ketika istrinya melahirkan anak ketiga, dia tidak mau mengulangi "kesalahan". Dia memanfaatkan tenaga kurir dari bisnis kurir dan kargo yang didirikannya pada 2005. Si kurir datang setiap jam istirahat kantor Evi dan lantas membawa botol berisi ASI ke rumah.
Agar higienis, pelanggan menaruh sendiri botol berisi ASI ke cooler box tanpa disentuh petugas. Kendalanya, para kurir kerap diinterogasi satpam
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor