La Nyalla Sebut Joko Driyono Sangat Tahu soal Vigit Waluyo

La Nyalla Sebut Joko Driyono Sangat Tahu soal Vigit Waluyo
Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono. Foto: dok/JPG

Menurutnya, kembali beringasnya Vigit tak lepas dari minimnya pengawasan. Ketua PSSI saat ini, Edy Rahmayadi, dinilai belum sepenuhnya paham soal hal itu. "Yang paham ya Mas Joko ini. Mungkin mas Joko nggak berani ngomong, menghormati Ketum. Tapi jadinya ya begini ini. Padahal Mas Joko ini sudah paham sepak bola, sudah pantas jadi ketum," kata La Nyalla yang disambut riuh tepuk tangan peserta diskusi #PSSIHarusBaik.

Jokdri memang sudah cukup lama berada dalam tubuh PSSI. Bahkan, tak sedikit desakan agar pria asal Ngawi itu segera mundur. Itu karena Jokdri dianggap punya ambsi terselubung selama menjadi pejabat di PSSI. Jokdri tak menampik itu. "Kalau saya tak punya ambisi untuk membangun PSSI, tentu sudah saya tinggalkan PSSI. Saya terapkan doing football, bukan hanya talking football saja," tegasnya.

Nah, wujud doing football itu adalah pembentukan Komite Ad Hoc Integrity. Komite ini resmi dibentuk usai rapat PSSI pada 7 Desember lalu. Mereka akan menggandeng Polri untuk memberantas match fixing. "Investigasi kan butuh pembuktian yang luar biasa. Pakai data yang akurat. Mengungkap pengaturan skor memang butuh tools, butuh partner agar investigasi benar-benar akurat," tegas Jokdri.

La Nyalla mendukung hal itu. Dia menilai tak sulit untuk memberantas match fixing. Apalagi kalau PSSI bekerjasama dengan Menpora maupun institusi lain. “Gunakan semua perangkat yang ada. Kalau ada niat, nggak susah kok,” katanya. Meski begitu, La Nyalla enggan kembali ke dunia sepakbola untuk membantu pemberantasan pengaturan skor. “Saya mending ngurusin yang lain saja. Lagian mas Joko juga lebih tahu,” tegasnya.

Masalahnya, PR PSSI bukan itu saja. Mereka juga masih punya banyak hutang. “Sampai saat ini, total hutang PSSI mencapai Rp 30 miliar, termasuk ke pak Nyalla,” kata Jokdri. PSSI memang punya hutang pada La Nyalla, totalnya mencapai Rp 13,9 miliar. “Dulu saat saya baru jadi ketua, PSSI punya banyak hutang. Ke pemain, ke pelatih (timnas). Jadi saya yang bayar. Jadi pemimpin memang harus bondo. Tapi soal hutang, saya kembalikan ke mas Joko, lagipula itu uang kecil,” sindir La Nyalla.

Ternyata, hutang yang menumpuk itu berimbas pada keuangan klub. PSSI sampai saat ini belum juga membayarkan uang hadiah kepada para juara musim lalu. Yakni Bhayangkara FC di Liga 1, Persebaya Surabaya juara Liga 2 dan Blitar United yang jadi kampiun Liga 3. “Kami sudah rapatkan, rencananya uang juara itu akan kami bayarkan Januari 2019 nanti,” kata Jokdri. (gus)


Joko Driyono yang duduk tepat di sebelah La Nyalla memilih tetap tenang, duduk diam tanpa merespons.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News