Lagi, Ikan-ikan Mati di Danau Toba
“Belakangan ini memang cuaca kurang mendukung sehingga terjadi proses fotosintesis di keramba,” ujarnya.
Kemudian, adanya perubahan suhu udara dari dingin ke panas hingga menimbulkan up welling (pergerakan substard dasar ke permukaan danau).
“Up welling-nya suhu udara di permukaan mencapai 32 derajat Celsius. Sementara di dasar danau, kedinginannya berkisar 16 derajat Celsius dan mengakibatkan naiknya badan air ke permukaan, sehingga berdampak pada penurunan oksigen dalam air,” terangnya.
Ia mengatakan, akibat cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari ini juga telah mengakibatkan perubahan kualitas air.
‘’Tumbuhan air (plankton) naik ke permukaan (booming alga), sehingga air danau terlihat kehijauan. Sementara untuk pengaruh zat pencemaran lainnya tidak signifikan terlihat. Kemudian PH air masih batas normal untuk biota air,” paparnya.
Untuk mengantisipasi tidak terulangnya kejadian yang sama, ia mengimbau agar para pemilik KJA menambatkan kerambanya pada kedalaman antara 50-100 meter.
“Karena di kedalaman itu kondisi cuaca yang ekstrem tidak berpengaruh secara signifikan,” tandasnya.
Sementara, petani KJA di Huta Lontung, Kecamatan Muara, Kabupaten Taput, juga merasakan kerugian yang sama. Sejak dua hari ini, ribuan ikan mas bermatian.
Peristiwa ikan-ikan mati di keramba jaring apung (KJA) di Danau Toba, Sumut, kembali terjadi.
- BPODT Menargetkan Lomba Lari Alam Danau Toba Menjadi Event Dunia
- Kemeriahan Perhelatan Spirit of Samurai di Danau Toba Diapresiasi Pemerintah
- Asuransi Sinar Mas Menggelar Agency Tour Contest F1 PowerBoat Danau Toba
- Banyak Drone Liar di Arena F1 Powerboat, Brimob Polda Sumut Beraksi
- Pertamina Jamin Stok BBM & Avtur untuk Grand Prix F1 Powerboat di Danau Toba Aman
- F1 Powerboat Danau Toba, Seremoni Pembukaan Melibatkan 245 Orang Pengisi Hiburan