Lagi, Industri Dalam Negeri Minta Diproteksi
Kamis, 14 April 2011 – 09:45 WIB

Lagi, Industri Dalam Negeri Minta Diproteksi
JAKARTA – Dampak negatif yang dialami industri dalam negeri dari ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA), seperti praktik dumping, harus segera dituntaskan. Apalagi, momennya pas karena dalam waktu dekat PM Tiongkok akan mengunjungi Indonesia untuk membicarakan hubungan bilateral dua negara. Erwin mengatakan, sudah saatnya industri lokal meningkatkan daya saing. Apalagi di tengah upaya mengembalikan kepercayaan pengusaha nasional yang kebanyakan beralih menjadi importer. Untuk itu, harus ada affirmative policy yang mendukung industri dalam negeri. ”Terkait dengan perbankan dan energi, solusi cepat yang bisa diambil, antara lain pelarangan ekspor batu bara berkalori rendah dan jangan mengekspor gas,” ucapnya.
Ketua Umum Hipmi Erwin Aksa mengatakan, diperlukan gerak cepat dalam merespons keluhan dumping tersebut, misalnya oleh Komite Antidumping Indonesia (Kadi). ”Kadi harus menyelidiki potensi dumping tersebut. Tapi, kata mereka, bujet terlalu rendah sehingga sulit bergerak,” ucapnya di Jakarta, Rabu (13/4).
Baca Juga:
Erwin menambahkan, safeguard bisa diterapkan untuk melindungi industri dalam negeri. Menurut dia, aturan legal bisa membantu mengurangi tekanan yang dialami industri. Selain proteksi dari dalam negeri, kebijakan fiskal khusus dari sisi eksporter Tiongkok perlu didorong. ”Selama ini, pemerintah Tiongkok memberikan perhatian kepada eksporter dengan memberikan insentif besar berupa tax rebate,” katanya.
Baca Juga:
JAKARTA – Dampak negatif yang dialami industri dalam negeri dari ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA), seperti praktik dumping, harus segera
BERITA TERKAIT
- Salurkan Hibah Alat Teknologi Rp800 Juta, Pertamina Berkomitmen Lanjutkan Program UMK Academy
- Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kinerja Solid Sepanjang 2024
- BULOG Serap 2.000.524 Ton Setara Beras, Stok Nasional Tembus 3,6 Juta Ton
- Resmikan Rumah Ekspor Garut, Bank Mandiri Dorong UMKM Tembus Pasar Internasional
- Pertamina Sebut Realisasi BBM Subsisi Triwulan I 2025 Sesuai Kuota
- Tingkatkan Daya Saing, Rendang Gadih Kini Punya Fasilitas Produksi Baru