Lahan Terbatas, Diwacanakan Makam Bertingkat

Lahan Terbatas, Diwacanakan Makam Bertingkat
Lahan Terbatas, Diwacanakan Makam Bertingkat
Munculnya pemikiran ini, kata Supardi, karena lahan yang semakin minim. Sementara mereka yang dimakamkan tidak hanya masyarakat Kota Mataram, namun juga para pendatang.

Semakin sempitnya lahan kosong di areal pemakaman juga disebabkan makam yang dipermanenkan. ‘’Kalau makamnya dipermanenkan, tidak bisa dibongkar. Itu justru menghabiskan lahan,’’ katanya.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Mataram TGH Muhtar mengatakan, menumpuk jenazah dalam satu liang lahat tidak menjadi masalah. Muhtar menyebut, menumpuk jenazah tersebut tidak akan menghilangkan kehormatan dari jenazah itu sendiri. ‘’Sebenarnya itu tidak menjadi masalah. Karena cara itu tidak sampai menghilangkan kehormatan jenazah yang dimakamkan,’’ katanya.

Cara itu, katanya, juga dapat menghemat penggunaan lahan yang dianggapnya semakin berkurang. Muhtar mengatakan, tidak ada larangan menumpuk jenazah. Justru yang dilarang adalah mempermanenkan makam dengan beton. ‘’Pemakaman yang dipermanenkan itu justru yang dilarang. Tapi kebanyakan terjadi di masyarakat seperti itu. Hal itu disebabkan ketidaktahuan masyarakat,’’ ungkapnya.

MATARAM-Lahan kosong di Kota Mataram semakin berkurang. Kebanyakan lahan digunakan untuk pembangunan perumahan dan pertokoan. Akibatnya, lahan untuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News