Lahirnya Seorang Diktator
Oleh Dhimam Abror Djuraid

Allende dikepung di istana kepresidenan, tetapi menolak untuk menyerah. Ketika tentara menguasai istana dan masuk ke dalamnya, Allende sudah mati bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri.
Tantara Chile sama dengan ABRI yang sangat antikomunis. Allende populer di mata rakyat dan berhasil memenangi pemilihan dengan selisih besar.
Ia kemudian membawa Chile ke arah sosialisme dengan melakukan nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing. Hal ini membuat militer khawatir.
Amerika Serikat, yang mempunyai banyak perusahaan multinasional di Chile, kemudian menyusun kekuatan bersama tentara. Sebuah kudeta pengambilalihan kekuasaan disusun, dan Allende pun terguling.
Sebenarnya Chile punya tradisi demokrasi yang bagus. Namun, kemunculan Allende yang mengubah arah kebijakan ekonomi ke kiri membuat tentara khawatir.
Kudeta pun terjadi. Kemudian, di antara para jenderal dipilihlah satu orang yang tidak terlalu berbahaya untuk menjadi presiden.
Pilihan jatuh kepada Pinochet yang sudah sepuh dan dianggap tidak berbahaya. Ternyata pilihan itu keliru.
Begitu memegang kekuasaan, Pinochet berubah menjadi pemimpin yang kejam yang kemudian menjadi diktator yang tega membunuh lawan-lawan politiknya.
Menipisnya budaya toleransi dan kompromi politik bisa melahirkan penguasa otoriter, bahkan seorang diktator. Indonesia pun menghadapi kemungkinan yang sama.
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Amnesty International: Praktik Otoriter dan Pelanggaran HAM Menguat di Indonesia
- Menteri Karding Siapkan Strategi soal Lonjakan Pekerja Migran Ilegal ke Myanmar-Kamboja
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial
- Wacana Gelar Pahlawan untuk Pak Harto dan Bagaimana Menyikapinya