Laksamana Yudo Margono jadi Calon Tunggal, Saatnya TNI Bangkit Tangguh dan Profesional

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Panglima TNI.
Hal tersebut tertuang dalam Surat Presiden (Surpres) soal pergantian Panglima TNI yang dikirimkan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Senin (28/11) sore ini.
Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin menilai penunjukan Yudo sebagai hak prerogatif presiden yang harus dihormati.
"Tidak ada masalah. Ketiga Kepala Staf darat, laut, udara sesuai Undang-Undang memenuhi persyaratan. Siapa yang dipilih? Hak prerogatif presiden. Presiden milih AL. Buat kami selesai, mari kita bawa ke fit and proper test," katanya.
Komisi I DPR mengharapkan Panglima TNI ke depan mampu menjaga netralitas dan profesionalitas militer apalagi menjelang pemilu 2024.
"Tentu ada sebuah harapan seluruh fraksi, bahwa seluruh TNI berpedoman pada undang-undang yaitu jaga netralitas. Apalagi menjelang 2024, pilpres, pileg, pilkada. Kedua Panglima TNI harus mampu tingkatkan disiplin," tegasnya.
Pada kesempatan berbeda, pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai penunjukan Yudo sangat tepat.
"Kita butuh sosok Panglima yang kuat secara manajerial, punya kemampuan berpikir strategis dan membangun komunikasi sosial tetapi tetap low profile terutama dalam hal-hal yang bersifat politis," kata Fahmi.
Siapapun yang menjadi Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa akan dihadapkan pada sejumlah tantangan besar.
- TNI AL Kembali Membangun Satu Kapal Harbour Tug Buatan Dalam Negeri
- Sejumlah Fakta Andika Perkasa Layak Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Paham Geopolitik Internasional
- Begini Pandangan Andika soal Pemberantasan Korupsi dan Investasi
- Gelar Sarasehan, TNI AL Bicarakan Pembangunan Kekuatan Laut di Masa Depan
- KSAL Tegaskan Pengadaan Kapal Selam Masih jadi Prioritas Membangun Kekuatan TNI AL
- Menghapus Stigma PKI di TNI, Andika Perkasa Pantas jadi Cawapres