Lanal Batam Amankan 40 TKI Ilegal di Perairan Nongsa

Lanal Batam Amankan 40 TKI Ilegal di Perairan Nongsa
Para TKI di dermaga Lanal Batam. Foto: batampos.co.id / cecep mulyana

Dia baru menyadari kalau diberangkatkan secara ilegal setelah berada di Malaysia. Dia pun terpaksa menjalani kekeliruan dengan tetap bekerja sesuai arahan pihak yang mengurusnya.

Selama kurang lebih tiga setengah tahun jadi TKI, Sulastri mengaku tidak memiliki masalah terkait pekerjaan.

Dia mendapat perlakuan baik dari Ramian, perempuan Tionghoa yang diurusnya. Ramian tidak mempersoalkan aktivitas ibadah, bahkan mengerti dan peduli dengan Sulastri.

“Nenek (Ramian) baik, anak-anaknya yang jahat. Setiap hari saya urus nenek. Saya diajak ke mana nenek pergi,” ungkap perempuan beranak tiga ini.

Sulastri kerap dimarahi anak-anak Ramian ketika ketahuan menjalankan salat. Mereka mengatakan bahwa kalau bekerja dengan harus mengikuti aturan yang dibuat. Salah satunya melarang Sulastri menjalankan salat.

Tapi Sulastri tak mengindahkan larangan itu. Dia sering ketahuan menjalankan salat selama tiga setengah tahun terakhir. Alat-alat salat milik Sulastri sampai dibuang.

Namun, dia tetap pada pendiriannya. Demikian juga ketika dipaksa untuk memakan daging babi. Dia yang ketahuan membuang daging tersebut langsung dimarahi.

“Katanya kenapa dibuang, daging itu mahal. Itu haram buat kami, saya bilang. Tetap saja saya dimarahi, tak apa ini untuk akhirat,” ucap Sulastri dengan penuh keyakinan.

Sulastri kemudian memutuskan kembali ke Indonesia setelah Ramian meninggal. Sebelumnya dia bertahan karena memang sayang dan ingin tetap menjaga majikannya meski anak-anaknya tidak suka.

Sebanyak 40 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pulang secara ilegal menuju Batam diamankan tim Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Batam, Minggu (16/9).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News