Langkah Warga Meninggalkan Merkuri Diapresiasi
Rabu, 04 Oktober 2017 – 23:17 WIB
“Kini merkuri sudah ditinggalkan warga,” kata Kepala Subdirektorat Penerapan Konvensi Bahan Berbahaya Beracun KLHK Purwasto Saroprayogi, pada kesempatan berbeda.
Adzis mengatakan, perubahan ini terjadi berkat sosialisasi panjang dan terus-menerus yang dilakukan sejak tahun tahun 2016 lalu oleh berbagai pihak di antaranya Pemda, Polri, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan lainnya. Dia meyakini pencemaran tak lagi terjadi.(boy/jpnn)
Perubahan pola perilaku masyarakat penambang emas di Kabupaten Poboya, Palu, Sulawesi Tengah, diapresiasi karena tidak lagi menggunakan merkuri.
Redaktur & Reporter : Boy
BERITA TERKAIT
- Membangun Peradaban Cinta Lingkungan
- Buka Festival Pengendalian Lingkungan 2024, Menteri Siti Singgung Penggabungan 2 Kementerian
- Tim FH Universitas Trisakti Ikuti Kompetisi Peradilan LH Tingkat Dunia, Begini Harapan Menteri Siti
- Vietnam Kembangkan Teknologi Modern untuk Memantau Lingkungan Hidup
- Epson Gabung Earth Hour 2024 dalam Mendukung Aksi Lingkungan Global, Yuk Ikutan!
- Dukung Keberlanjutkan Lingkungan Lebih Baik, Pertamina Bagikan 8.621 Bibit Pohon