Latihan SAR, Komandan Kapal Selam Tewas

Diduga Kena Dekompresi saat Naik ke Permukaan Laut

Latihan SAR, Komandan Kapal Selam Tewas
Latihan SAR, Komandan Kapal Selam Tewas
SITUBONDO – Latihan SAR (search and rescue) TNI AL di perairan Pasir Putih, Situbondo kemarin berubah menjadi operasi penyelamatan yang sebenarnya. Sebab, dua perwira menengah yang sedianya berperan sebagai korban tenggelamnya kapal selam KRI Cakra meregang nyawa karena dekompresi.

Informasi yang dikumpulkan Jawa Pos, kejadian itu bermula saat TNI AL melakukan latihan SAR selama dua hari di Pasir Putih. Skenarionya, kapal selam dengan nomor lambung 401 itu karam bersama enam personilnya. Lantas, ada tim yang melakukan penyelamatan dengan menjemput personil melalui conning.

Dalam skenario itu, conning atau tower kapal selam menjadi satu-satunya pintu bagi prajurit untuk keluar. Sebenarnya, dalam latihan dua hari yang rencananya berakhir kemarin itu sudah dipersiapkan dengan matang. Buktinya, sangat banyak armada milik pasukan dengan semboyan Jalesveva Jayamahe itu yang diterjunkan.

Koarmatim melibatkan satu kapal selam, tiga kapal, dua tim dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair), satu Ponton Lumba-Lumba, satu tim Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska), serta dua Tim Kesehatan dari Lakesla dan RSAL Dr Ramelan Surabaya. Begitu juga dengan unsur udara seperti Pesawat Cassa dan 1 Heli BO-105. ’’Kami tidak menyangka musibah tersebut terjadi,’’ ujar seorang sumber Jawa Pos di lokasi.

SITUBONDO – Latihan SAR (search and rescue) TNI AL di perairan Pasir Putih, Situbondo kemarin berubah menjadi operasi penyelamatan yang sebenarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News