Lawan Manuver Luhut, Demokrat Terpaksa Buka Hasil Survei yang Dipendam Sejak 2014

Lawan Manuver Luhut, Demokrat Terpaksa Buka Hasil Survei yang Dipendam Sejak 2014
Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief membantah narasi Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan yang menyebut suara pendukung parpolnya tidak tertarik dengan pelaksanaan Pemilu 2024.

"Dalam survei internal kami, para pemilih Demokrat menghendaki 2024 ada pemilu. Jadi kami mempertanyakan survei versi pak Luhut," kata Andi Arief melalui layanan pesan, Jumat (11/3).

Aktivis 1998 itu meminta semua pihak tidak boleh mengikuti data yang diungkapkan Luhut tentang rakyat tidak tertarik dengan pelaksanaan Pemilu 2024.

Elite politik, kata Andi Arief, seharusnya bijak menyikapi data milik Luhut jika itu memang ada.

Misalnya, elite mengajak rakyat tetap mematuhi konstitusi soal pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan di Indonesia.

"Harus diedukasi dan diingatkan," ujar dia.

Andi Arief kemudian berbicara soal peristiwa pada 2014 saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meninggalkan jabatan sebagai Presiden RI.

Menurut dia, SBY lepas jabatan dari Presiden RI pada 2014 dengan angka kepuasan terhadap pria Pacitan, Jawa Timur itu sebesar 72 persen.

Demi merawat demokrasi, Partai Demokrat menyembunyikan hasil survei ini selama hampir satu dekade

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News