Layani TKI, Deplu Dirikan 'Welcoming Office'

Layani TKI, Deplu Dirikan 'Welcoming Office'
Tantowi Yahya. Foto: Agus Srimudin/JPNN.
JAKARTA - Departemen Luar Negeri (Deplu) meluncurkan program baru di tahun 2010. Dalam laporan yang disampaikan kepada Komisi I DPR RI, Menlu Marty Natalegawa antara lain menyebutkan telah membuat semacam kantor penyambutan (Welcoming Office), di seluruh negara yang ada perwakilannya (KBRI). Hal itu seperti diungkapkan anggota Komisi I DPR, yang juga entertainer kondang, Tantowi Yahya, kepada JPNN, Senin (25/1).

"Kami baru rapat dengan Menlu. Ada program yang menurut saya bagus dilakukan oleh Menlu. Mulai 2010 ini, Deplu membuat kantor Welcoming Office. Kantor ini untuk melayani Tenaga Kerja Indonesia (TKI), atau WNI yang menetap di negara-negara di dunia," kata Tantowi, saat berbincang di ruang kerjanya di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta.

Fasilitas khusus Welcoming Office itu, disebutkan berbeda dengan gedung KBRI, serta secara khusus ditujukan untuk melayani TKI dan WNI di luar negeri. "TKI dan WNI yang menetap di luar negeri, diminta melapor ke Welcoming Office. Kalau tidak melapor, bagaimana pemerintah bisa melindungi. Sekarang malah sudah diharuskan, TKI dan WNI untuk melapor ke kantor Welcoming Office tersebut," papar Tantowi lagi.

Kantor itu sendiri dibuat khususnya di setiap negara yang memiliki KBRI. "Setiap negara yang ada KBRI-nya, berarti dibikin Welcoming Office. Kita harapkan, TKI dan WNI yang menetap di luar negeri bisa menggunakan kesempatan ini. Jangan sampai tidak melapor. (Sebab) selain melanggar undang-undang, juga (berakibat) tidak terdeteksi oleh perwakilan pemerintah Indonesia setempat," ujarnya lagi. (gus/jpnn)

JAKARTA - Departemen Luar Negeri (Deplu) meluncurkan program baru di tahun 2010. Dalam laporan yang disampaikan kepada Komisi I DPR RI, Menlu Marty


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News