Lempar Handuk

Oleh: Dahlan Iskan

Lempar Handuk
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Termasuk tagihan yang akan datang –masih banyak gugatan lain yang kelihatannya Rudy juga akan kalah.

Baca Juga:

Misalnya gugatan dari pabrik mesin penghitung suara secara otomatis, Dominion. Rudy, sebagai upaya membela Trump, ikut mengatakan mesin penghitung tersebut curang.

Dominion juga menggugat stasiun TV Fox. Menang. Fox harus bayar USD 787 juta. Luar biasa besar. Maka Rudy juga akan bernasib sama.

Tagihan lain datang dari beberapa pengacara yang mendampinginya. Rudy pilih lempar handuk. Itu jalan terbaik baginya.

Memang nama besar Rudy Giuilani langsung ''habis''. Setidaknya dia bisa menunjukkan pada Trump ''tidak ada orang lain memberikan pembelaan sampai habis-habisan begitu''. Sampai dirinya bangkrut. Sedang yang dibela tetap kaya raya.

Awal tahun tadi Rudy memang menemui Trump. Di Mar a Lago. Sampai dua kali. Dia menagih biaya-biaya pembelaan. Trump diberitakan memang pernah tidak mau bayar jasa pembelaan Rudy, tetapi kali ini Rudy sangat kepepet.

Maka Trump memberikan bayaran USD 340.000. Uangnya diambil dari iuran pendukung Trump. Trump memang didukung oleh beberapa kelompok swadaya penggalang dana yang di sana disebut PAC.

Rudy sendiri seorang pengacara ternama. Dia mendukung Trump sejak Pilpres tahun 2016. Dia jadi salah satu pembicara utama di konvensi Partai Republik tahun 2015.

INI SEPERTI tidak masuk akal. Orang hebat ini, pembela utama Donald Trump ini, lempar handuk: menyatakan dirinya bangkrut secara ekonomi. Rudy Giuilani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News