Lima Kiat Ekonom Agar Indonesia Kejar Target Pertumbuhan 5,5 Persen, Begini
Senin, 08 Februari 2021 – 11:12 WIB
"Ini juga berlaku pada suku bunga kredit konsumsi. Siapa tahu bisa dorong supply driven," ujar Rizal.
Ketiga, Menurut Rizal, pemerintah harus lebih ketat tangani pandemi Covid-19.
Dampak Covid-19 dirasakan menjadi katalis terjadinya kontraksi pertumbuhan ekonomi.
"Selain menjadi sebab tidak efektifnya kebijakan moneter terhadap sektor riil," kata Rizal.
Keempat, pemerintah perlu mengoptimalkan uang beredar untuk demand-driver.
"Terutama kebijakan PEN untuk insentif konsumsi masyarakat harus terukur dan tepat sasaran," ujar Rizal.
Kelima, sinergitas dan harmonisasi antara kebijakan fiskal dan moneter, serta bauran kebijakan harus ditingkatkan.
Tidak hanya itu, monitoring pengelolaan kebijakan juga diharapkan memperbaiki pertumbuhan ekonomi.
Tantangan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi mencapai 5,5 persen tidak mudah. Kepala Center of Macroeconomics and Finance Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Rizal Taufikurahman mengatakan, bisa saja pemerintah mencapai angka
BERITA TERKAIT
- Catatan Ketua MPR: Tetaplah Berhati-hati dan Bijaksana Mengelola Pertumbuhan Ekonomi
- Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Indonesia Diperkirakan Lebih Baik
- Tren Pemulihan Ekonomi Makin Solid Setelah Pandemi Covid-19 Berlalu
- Triwulan I 2024: Ekonomi Sumsel Tumbuh 5,06 Persen, Jumlah Penduduk Bekerja juga Naik
- Ekonomi Jakarta Tumbuh 4,7 Persen pada Triwulan I 2024, Lebih Rendah dari Nasional
- Bertemu Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Memuji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia