Limbah Sludge Oil Ancam Industri Pariwisata di Nongsa

Limbah Sludge Oil Ancam Industri Pariwisata di Nongsa
Limbah minyak mencemari pantai di Batam, Kepri. Foto ilustrasi: batampos

"Yah karena media sosial tadi. Informasi bisa berkembang cepat, dan kemana-mana. Takutnya, berdampak dengan Batam," ucapnya.

Tidak hanya itu saja. Setiap limbah ini mencapai ke bibir-bibir pantai Nongsa. Ahmad mengatakan biaya pembersihannya cukup mahal. Tahun lalu, Turi Beach mengeluarkan biaya hingga ratusan juta.

"Mahal, karena limbahnya sudah bercampur ke pasir pantai. Sehingga pasirnya harus digali, dan diganti," tuturnya.

Apabila pasir tersebut tidak diganti. Tentunya saat turis-turis bermain pasir di pantai, akan menemukan limbah tersebut. "Mereka gali-gali, tentu akan melihat limbah yang sudah tercampur. Makanya pasirnya kami ganti," ungkapnya.

Ia berharap permasalahan limbah ini tidak terjadi lagi. Sehingga tidak menganggu industri pariwisata di Nongsa

Salah seorang petugas Turi Beach, Bahar mengaku serangan limbah ini sudah ketiga kalinya di tahun ini. Tahun lalu, kata Bahar pernah menemukan limbah sludge oil dalam kondisi belum pecah. Oli bekas tersebut dimasukan ke dalam bungkus plastik 50 kilogram. "Dari bungkus itu, dimasukan lagi ke dalam karung beras. Saya kira awalnya sampah saja, ternyata limbah yang belum pecah," ungkapnya.

Ia mengatakan cukup sulit membersihkan limbah ini. Dan dampaknya juga membuat tamu-tamu turibeach enggan memantai. "Jadi pada gak mau ke pantai. Baunya juga cukup menyengat. Karena saat ini pagi, masih kurang baunya. Siang nanti, makin menyengat," ucapnya.

Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang Satuan Kerja (Satker) Tanjungpinang turun langsung mengecek keberadaan limbah tersebut. Salah seorang staf BPSPL, Rita mengaku dari tengah laut saja bau oli ini yang cukup menyengat tercium.

Setiap tahunnya, limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) jenis sludge oil selalu menjadi momok menakutkan bagi para pelaku pariwisata di sekitaran Nongsa, Batam, Kepulauan Riau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News