Limbah Sludge Oil Ancam Industri Pariwisata di Nongsa

Limbah Sludge Oil Ancam Industri Pariwisata di Nongsa
Limbah minyak mencemari pantai di Batam, Kepri. Foto ilustrasi: batampos

Secara kasat mata, menurut Rita masih belum ada terumbu karang yang rusak akibat keberadaan limbah oli bekas tersebut. Namun, ia takut limbah oli tersebut lengket ke terumbu karang.

"Kami masih belum mendapat laporan adanya biota laut yang mati akibat limbah ini. Kalau tahun lalu, ada satu ekor duyung yang mati terdampar di Nongsa akibat limbah ini," tuturnya.

Temuan ini, kata Rika akan dilaporkan ke atasnya. Serta nantinya berkoordinasi dengan instansi yang berwenang, untuk mengamankan jalur perairan internasional dari aksi pembuangan limbah.

"Pantai resort ini berada di depan kawasan yang dilalui kapal besar. Oleh sebab itu, demi memastikan sumber limbah ini, kami akan berkoordinasi dengan pihak yang terkait," ucapnya.

Dari informasi didapat Batam Pos, pembuangan limbah ini dilakukan dengan sengaja. Dan limbah yang dibuang atas aktivitas penggantian oli kapal yang dilakukan secara berkala. Namun, karena tidak ingin repot membawa limbah tersebut kembali ke daratan, untuk di olah. Oknum-oknum tak bertanggungjawab lebih memilih untuk membuangnya ke laut.

Aksi pembuangan limbah ini diduga dilakukan saat malam hari, di perairan internasional. Sehingga sulit dideteksi keberadaan oknum-oknum pembuang limbah tersebut.(bp)


Setiap tahunnya, limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) jenis sludge oil selalu menjadi momok menakutkan bagi para pelaku pariwisata di sekitaran Nongsa, Batam, Kepulauan Riau.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News