Lindungi Petani, Jatim Kurangi Kran Impor
Rabu, 22 Februari 2012 – 08:57 WIB
SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jatim kian serius menanggapi polemik peralihan pintu impor hortikultura ke Tanjung Perak. Gubernur Jatim menyatakan bakal menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Pengawasan Impor Dari Luar dan Pemberdayaan Petani, jika pihaknya belum mendapat balasan surat hingga 19 Maret mendatang. "Draftnya sudah rampung. Tinggal ditandatangani Gubernur jika 19 Maret jika surat kami belum dibalas," tegasnya saat ditemui Wartawan.
Sebelumnya, pada 17 Januari 2012, Gubernur melayangkan surat kepada Presiden yang isinya tentang penolakan pemberlakuan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) nomor 89 tahun 2011. Dalam Permentan tersebut, Pemerintah menciutkan pintu impor hortikultura dari yang semula delapan pelabuhan, menjadi empat pelabuhan, termasuk didalamnya Tanjung Perak Surabaya.
Baca Juga:
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim Budi Setiawan, mengatakan dalam Pergub tersebut, Jatim mempertegas perlindungan produk hortikultura dari petani Jatim, hingga pengaturan kegiatan bongkar petikemas.
Baca Juga:
SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jatim kian serius menanggapi polemik peralihan pintu impor hortikultura ke Tanjung Perak. Gubernur Jatim menyatakan
BERITA TERKAIT
- Tokyo MoU Annual Report 2023: BKI Berhasil Pertahankan Kategori High Performance RO
- Lewat PGTC 2024, Pertamina Siap Kolaborasi Hadapi Trilema Energi
- Gandeng Bank SulutGo, Jamkrindo Kerja Sama Penjaminan Bank Garansi
- Harga Emas Antam Turun Hari Ini, Jadi Sebegini Per Gram
- Naik 12,94 Persen, Ekspor Sumsel Maret 2024 Capai USD 503,09 Juta
- Himpitan Kegiatan Hulu Migas dengan Lahan Pertanian Harus Segera Diselesaikan