Longsor Akibatkan 40 Juta Penduduk Terpapar Bahaya Sepanjang 2016

Longsor Akibatkan 40 Juta Penduduk Terpapar Bahaya Sepanjang 2016
Pencarian korban longsor. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, JAKARTA - Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan, bencana longsor merupakan salah satu dari tiga bencana besar yang terjadi di Indonesia sepanjang 2016, setelah banjir dan angin puting beliung.

Menurut Direktur Kesiapsiagaan BNPB Medi Herlianto, longsor merupakan bencana yang paling mematikan dengan jumlah korban jiwa yang ditimbulkan.

Sekitar 40 juta warga terpapar potensi bahaya longsor dengan kategori sedang hingga tinggi, sehingga perlu prioritas penanganan pengurangan risiko bencana.

“Kebutuhan pembangunan sistem ini sangat besar, total kebutuhan untuk lokasi-lokasi ancaman gerakan tanah sekitar seribu lebih. Ini perhitungan pada 2015. Mungkin saat ini bertambah seiring meningkatnya kerentanan lahan,” ujar Medi lewat pesan singkatnya, Sabtu (17/6).

Menghadapi kondisi yang ada, BNPB kata Medi, sudah bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) sepanjang 2008-2016, terkait pembangunan sistem peringatan dini bencana gerakan tanah di 50 daerah rawan longsor di 25 provinsi di Indonesia.

"Penerapan sistem ini merupakan pendukung terbentuknya Desa Tangguh Bencana (Destana) sebagai cikal bakal mewujudkan masyarakat tangguh. Sistem tersebut melibatkan partisipasi masyarakat dalam operasional sistem," ucapnya.

UGM telah menciptakan alat pendeteksi dini tanah sejak 2007 lalu. Sebagai generasi pertama, alat dipasang di Kabupaten Banjarnegara, Situbondo dan Karanganyar.(gir/jpnn)


Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan, bencana longsor merupakan salah satu dari tiga bencana besar yang terjadi di Indonesia


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News