LSAK Minta KPK dan BPK Intentif Berkoordinasi Demi Penuntasan Dugaan Korupsi Formula E
jpnn.com - JAKARTA - Lembaga Studi Antikorupsi (LSAK) meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) intensif berkoordinasi, demi menyelesaikan kasus dugaan korupsi pada pelaksanaan balap mobil Formula E.
Menurut peneliti LSAK Ahmad A. Hariri, peran dua lembaga ini sangat penting.
BPK dapat membantu tugas KPK dengan melakukan audit terhadap penggunaan APBD DKI Jakarta 2019, khususnya terkait pelaksanaan Formula E.
"Jadi, koordinasi sangat penting. Saya kira juga enggak ada dalih bagi BPK untuk menolak melakukan audit untuk menemukan ada atau tidaknya kerugian negara. Karena itu memang tugas BPK," ujar Ahmad Hariri dalam keterangannya, Sabtu (28/1).
Menurut Ahmad, BPK dan KPK sangat penting lepas dari tekanan pihak mana pun dalam menjalankan tugas yang ada.
Dua lembaga tersebut memiliki tugas penting, menjaga uang negara benar-benar dimanfaatkan sepenuhnya bagi kemajuan bangsa.
"Jadi, ini bukan upaya penjegalan salah satu kandidat presiden seperti pernyataan Bambang Widjojanto."
"Justru keliru bila BPK menolak melakukan audit," katanya.
LSAK meminta KPK dan BPK intensif berkoordinasi demi menuntaskan penanganan dugaan korupsi Formula E.
- Usut Kasus Investasi Bodong, KPK Bakal Panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih
- KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru terkait Kasus Korupsi Amarta Karya
- Usut Kasus Korupsi, KPK Panggil Senior Vice President Investasi PT Taspen
- Eks Penyidik KPK Minta Nurul Ghufron Mundur karena Terlibat dalam Mutasi ASN Kementan
- Lewat Monitoring KPK, Pj Gubenur Sumsel Soroti Pencegahan Korupsi
- Ingin Miskinkan Rafael Alun, KPK Serahkan Memori Kasasi ke Pengadilan