Lucu, Band Metal Australia Ditahan Malaysia, tapi Sempat Dimintai Tanda Tangan

Lucu, Band Metal Australia Ditahan Malaysia, tapi Sempat Dimintai Tanda Tangan
Band cadas asal Australia, I Killed The Prom Queen. Foto: youtube

jpnn.com - KUALA LUMPUR - Pengalaman pahit harus dilakoni band metal asal Australia, I Killed The Prom Queen. Mereka harus bermalam di dalam sel, usai ditahan pihak imigrasi Malaysia, Minggu (15/11) malam.

Dirangkum dari adelaidenow dan AFP, Senin (16/11), lima anggota band ditahan karena tampil di Kuala Lumpur pada Sabtu (14/11) malam, tanpa izin. Konser mereka di Negeri Jiran itu merupakan rangkaian tur album Beloved di Asia Tenggara. Band ini juga menjadwalkan datang ke Indonesia.

Direktur Jenderal Departemen Imigrasi Malaysia, Mustafa Ibrahim mengatakan, pihaknya sebenarnya berharap bisa segera mendeportasi lima personel band musik cadas itu. 

“Mereka ditahan karena menggelar pentas (konser) tanpa izin. Kami ingin segera membebaskan mereka dan mendeportasi ke negara asalnya. Kami tidak ingin kabar mengenai penahanan mereka ini tersebar luas," ujar Mustafa.

Di balik pengalaman pahit ini, saah seorang awak band malah mendapat kenangan unik.

Gitaris mereka Jona Weinhofen, dalam tweet di malam sebelum msuk sel mengungkap bahwa beberapa petugas imigrasi sempat meminta tanda tangan.

“Aneh. Sejumlah petugas imigrasi meminta tanda tangan kami. Bahkan salah satu petugas itu mengenakan kaos prom queen. Namun, mereka masih menahan kami,” tandasnya. (adk/jpnn)

KUALA LUMPUR - Pengalaman pahit harus dilakoni band metal asal Australia, I Killed The Prom Queen. Mereka harus bermalam di dalam sel, usai ditahan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News