Luhut dan Muhadjir

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Luhut dan Muhadjir
Ilustrasi - Menko PMK Muhadjir Effendy. Foto: Ricardo/JPNN.com

Banyak yang senang dengan perubahan ini. Seharusnya memang Menko PMK yang menjadi komandan perang melawan pandemi Covid-19.

Dia membawahi tujuh kementerian; kesehatan, pendidikan, sosial, agama, pedesaan, dan pemuda dan olahraga.

Semuanya sangat strategis dalam penanganan Covid-19.

Namun, selama ini Muhadjir tidak pernah tampil di depan. Dia hanya memainkan peran figuran saja. Peran utama selalu diambil oleh Luhut.

Kali ini Muhadjir benar-benar menjadi jenderal. Dia akan memimpin operasi penanggulangan pandemi. Salah satu tugas besarnya adalah memastikan bahwa selama dan setelah libur Natal dan Tahun Baru tidak terjadi gelombang penularan ketiga yang sekarang menghantui berbagai negara.

Kemampuan Muhadjir sedang diuji. Namun, kelihatannya dia siap. Sebagai orang sipil, pendekatan yang dilakukan Muhadjir pasti beda dengan Luhut.

Soal efektivitas memimpin, Muhadjir tidak kalah dari Luhut. Dalam hal ini Muhadjir adalah seorang jenderal.

Mungkin tidak banyak yang memperhatikan penampilan Muhadjir Effendy dalam beberapa kunjungan kerja ke daerah.

Muhadjir Effendy yang mengumumkan pembatalan itu. Seharusnya memang Muhadjir yang menjadi komandan perang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News