Lulu dan Nana

Oleh Dahlan Iskan

 Lulu dan Nana
Dahlan Iskan.

Bank curiga. Ada kesalahan dalam menuliskan nama.

Ternyata sang pengacara memalsukan pula wasiat warisnya. Untuk dirinya.

Akhirnya semua warisan itu untuk mendirikan universitas tersebut. Dengan kekhususan sebagai universitas riset. Yang kini terunggul di dunia. Di bidang nano, ruang angkasa, gen, jantung buatan, dan banyak lagi.

Salah satu wasiat Rice dulu: universitas itu hanya boleh menerima mahasiswa kulit putih.

Seratus tahun kemudian He Jian Kui diterima di situ. Setelah meraih doktor He Jian Kui bekerja di Stanford University. Tidak jauh dari San Francisco.

Saat itu Tiongkok mulai meluncurkan program "seribu bakat pulang kampung". Ahli-ahli di berbagai bidang ditawari pulang. Dengan banyak insentif. Bukan hanya gaji dan fasilitas. Pun termasuk dibangunkan lab yang mereka inginkan.

Juga diberi modal Rp 2 miliar. Untuk memulai usaha. Berdasar hasil risetnya.

He Jian Kui ikut program itu. Kembali ke almamaternya. Yang di Shenzhen itu.

Peneliti ini menjadi sangat terkenal. Yang ia teliti memang super-sensitif. Dan pertama di dunia: mengedit gen calon manusia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News