Lulusan Politeknik Tak Kalah Hebat Lho

Lulusan Politeknik Tak Kalah Hebat Lho
Lulusan politeknik mengikuti bursa kerja. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Sosialisasi tentang kualitas lulusan politeknik yang tak kalah dibanding perguruan tinggi terus digencarkan. Caranya bisa bermacam-macam. Salah satunya lewat kolaborasi bursa kerja 40 politeknik negeri se-Indonesia di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) kemarin dan hari ini (30-31/10).

Direktur PENS Dr Eng Zainal Arief menyatakan, selama ini lulusan politeknik masih dipandang sebelah mata di dunia kerja. Sebagian masih membanding-bandingkan lulusan program D-4 politeknik dengan S-1 di universitas. Padahal, lulusan politeknik memiliki kemampuan yang sama. Bahkan, porsi keterampilan yang dimiliki lebih banyak dibanding lulusan universitas.

''Mahasiswa mendapatkan praktik yang lebih banyak dibanding teori. Artinya sudah memiliki kemampuan yang bagus,'' katanya saat ditemui dalam acara pembukaan bursa kerja serentak 40 politeknik negeri se-Indonesia kemarin.

Kegiatan kolaborasi tersebut bertujuan memperkuat dunia kerja untuk alumni. Seluruh partner dunia usaha (DU) dan dunia industri (DI) yang dimiliki politeknik negeri se-Indonesia dikumpulkan menjadi satu. Dengan begitu, seluruh lulusan mendapat kesempatan yang lebih luas dalam mencari kerja. ''Baru tahun ini kami adakan bursa kerja serentak seluruh politeknik negeri se-Indonesia,'' tuturnya.

Pada momen tersebut, para pencari kerja bisa melamar pekerjaan secara langsung maupun online. Perusahaan yang bergabung berasal dari berbagai bidang.

Zainal menuturkan, para direktur politeknik negeri se-Indonesia ke depan memperkuat mahasiswa dengan berbagai program. Di antaranya, kompetensi vokasi dosen maupun mahasiswa. ''Kalau lulusan politeknik sudah memiliki sertifikasi kompetensi, akan semakin mudah dalam mencari kerja,'' tuturnya.

Menurut dia, sertifikasi tersebut sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dunia industri dan usaha. Karena itu, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) meminta agar setiap politeknik punya lembaga sertifikasi profesi (LSP). ''Jadi, setelah lulus, mahasiswa tidak hanya mendapatkan ijazah, tetapi juga surat keterangan pendamping ijazah (SKPI),'' jelasnya.

Selain itu, direktur politeknik negeri se-Indonesia bekerja sama dengan Chung Cheong University di Korea Selatan. Dosen dan mahasiswa bisa mengikuti serangkaian kegiatan pertukaran mahasiswa maupun dosen dengan universitas di Korea Selatan. ''Bahkan, nanti mahasiswa politeknik bisa melangsungkan praktik di perusahaan Korea,'' paparnya. (ayu/c15/dio) 

Kalau lulusan politeknik sudah memiliki sertifikasi kompetensi, akan semakin mudah dalam mencari kerja


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News