Lumpuh dan Mengecil, Titin Menanti Uluran Dermawan
Didiagnosa Terkena Cerebral Palsy
Jumat, 25 November 2011 – 02:48 WIB
Sejumlah pengobatan di daerah telah dilakukan namun tak kunjung membaik. Termasuk menjalani pengobatan alternatif. Sebab untuk
menjalani pengobatan medis, Tatang merasa tak mampu. Penghasilannya sebagai tukang ojek tak cukup untuk membiayai pengobatan Titin. ‘’Saya sudah coba ke sana-kemari namun belum berhasil,’’ paparnya.
Sejak beberapa bulan lalu Lombok Post (JPNN Group) melakukan penggalangan dana untuk mengetuk hati para dermawan guna membantu pengobatan Titin. Dompet Dhuafa melalui Dasi NTB turut membantu pengobatan Titin dan membawanya ke RSCM sebagaimana rujukan dokter di daerah.
‘’Dokter memperkirakan Titin harus menjalani perawatan sekitar satu bulan disini,’’ tambah Abdul Hanan.
Titin bersama kedua orang tuanya tinggal di Shelter Penampungan Pasien milik Dompet Dhuafa, di Salemba, Jakarta. Shelter ini merupakan rumah warga yang khusus disediakan untuk para pasien tidak mampu seperti Titin. Lokasinya persis di belakang RSCM.(zul/jpnn)
JAKARTA - Kondisi menyedihkan dialami Titin Anggraini, warga Praya, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang kini terbaring lunglai di di Shelter Penampungan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Peradi Berkomitmen Menerapkan Zero KKN Untuk Calon Advokat
- Brigjen Mukti Sampai Terbang ke Bali Gerebek Pabrik Narkoba yang Dikelola 3 WNA
- Imigrasi Amankan 2 WNA Prancis Menyambi Jadi Instruktur Yoga Ilegal di Bali
- Gunung Semeru 2 Kali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1 Kilometer
- AKSARA Research: Pengangguran Jadi Masalah Serius di Kota Pekanbaru
- Padamkan Kebakaran Kapal di Penjaringan, Gulkarmat Turunkan 12 Branwir & 60 Personel