Mafia Sapi Murah Keliaran Garap Pengungsi

Mafia Sapi Murah Keliaran Garap Pengungsi
Mafia Sapi Murah Keliaran Garap Pengungsi
Perwira menengah tersebut menjelaskan, sulit memverifikasi satu per satu fakta itu kepada pengungsi. "Jumlah mereka (pengungsi, Red) kan ribuan orang. Karena itu, kami imbau yang punya data soal masalah tersebut menyampaikannya kepada petugas di pos-pos pengungsian," tutur Anny.

Di bagian lain, Menteri Pertanian Suswono kemarin datang ke Jogjakarta. Pejabat dari PKS itu meminta warga tidak buru-buru melepas sapi masing-masing. "Tunggu pendataan pemerintah selesai. Dananya sudah disiapkan," ucap Suswono yang meninjau penampungan ternak di Mlati, Sleman, tersebut. Dia mengatakan bahwa saat ini timnya masih mendata. "Berdasar data yang kami peroleh, terdapat 61.884 sapi di DIJ dan Jateng. Tapi, yang baru dievakuasi sekitar 6.787 ekor. Sisanya, 55.097 sapi, belum dievakuasi," ujar dia.

Ternak yang sudah dievakuasi, tambah Suswono, diamankan di 167 titik penampungan yang telah disiapkan. Dia juga meminta warga tidak khawatir tentang pakan ternak. Sebab, jelas dia, pemerintah akan menyediakan pakan tersebut di tempat-tempat penampungan itu. "Karena itu, jangan dijual dulu. Sapinya masih bagus-bagus dan menghasilkan susu yang baik," beber dia.

Dia menjamin bahwa pemerintah menepati janji. "Jangan khawatir. Bahkan, yang masih hidup dan akan dijual kepada pemerintah dipatok seharga sapi perah, Rp10 juta. Sedangkan sapi potong, per kilogramnya dihargai Rp 22.500," ujar dia. Sementara itu, sapi yang mati dihargai Rp 5 juta"Rp 10 juta. DPR sudah menyetujui dana Rp100 miliar untuk mengganti maupun membeli ternak warga yang terkena erupsi Gunung Merapi. "Kalaupun kurang, ada relokasi anggaran dari Kementerian Pertanian sebesar Rp 62 miliar. Bagaimanapun, ternak itu adalah harta warga," tegas dia. (rdl/c11/kum)


JOGJA -- Kondisi para pengungsi karena erupsi Merapi diibaratkan sudah jatuh tertimpa tangga. Janji ganti rugi dari pemerintah yang hingga kemarin


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News