Mahasiswa ITB Ikut Tolak Kereta Cepat

jpnn.com - BANDUNG - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa ITB menggelar aksi unjuk rasa di depan Hotel Panghegar, Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/2). Di tempat tersebut sedang berlangsung sosialisasi Kereta Cepat Indonesia China yang mengangkat topik, 'Geliat Kota Baru Dorong Pertumbuhan Ekonomi'.
Presiden KM ITB 2016, M Mahardhika Zein mengatakan, pihaknya menolak pembangunan instan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sebelum adanya pengkajian ulang mengenai kelayakan finansial proyek.
"Kami meminta Menteri BUMN untuk memberikan kejelasan berkaitan dengan proyek ambisius yang dinilai sarat kepentingan asing dan bernuansa politis," kata Mahardika, seperti diberitakan RMOLJabar.com.
Sementara itu, koordinator aksi, Luthfi mengatakan bahwa pihaknya juga menuntut agar proses pembangunan sesuai dengan aturan, prosedur, dan kaidah yang berlaku. Mereka juga menilai, proyek tersebut kontradiktif dengan janji Jokowi yang akan meningkatkan pembangungan di luar Jawa dan membangun kemaritiman.
"Lebih baik di arahkan di sana. Banyak timbul pertanyaan, atas dasar kepentingan siapa," katanya.
Dalam aksinya ini para mahasiswa membawa pataka dan poster bergambar Presiden Jokowi, Menteri BUMN Rini Soemarno yang di dalamnya terdapat kalimat kritis menolak proyek kereta cepat ini.
Selain itu, kata dia, rencana pembangunan kereta cepat itu akan dibuat pada tahun 2030, tapi kenapa harus dibangun 2016-2019 ini dan dijadikan proyek nasional."Kami juga menilai banyak hak yang bertentangan, Perpres 107/2015 dengan Perpres nomor 3/2016," katanya. (rmo/dil/jpnn)
BANDUNG - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa ITB menggelar aksi unjuk rasa di depan Hotel Panghegar, Bandung, Jawa Barat,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Asido Hutabarat: Kurator Wajib Mengamankan Aset Pailit
- Belum Puas, Prabowo Ingin Biaya Haji RI Lebih Murah Lagi
- Pemerintah Sahkan UU Perampasan Aset, KPK Siap Tindak Tegas Koruptor
- BMKG Prakirakan Sebagian Besar Kota di Indonesia Berpotensi Hujan, Ini Wilayahnya
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Database BKN Ada yang Tak Bisa Jadi PPPK, Bantuan Rp 3 Juta Mengucur, Ini yang Terjadi
- Prof Nuh: Kepemimpinan Khofifah Sukses Mengatasi Kemiskinan