Mahfud MD: Kiai Saya Dibunuh Oleh PKI!
Mahfud lebih lanjut mengatakan, peristiwa yang terjadi di Surabaya adalah antara rakyat yang tidak setuju dengan KAMI, dengan rakyat yang mendukung KAMI.
Sama sekali tidak ada upaya pemerintah menolak keberadaan koalisi yang digawangi mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo.
"Sebenarnya enggak ada gunanya juga kami komentari. Pokoknya, jangan buat anarki. Mau beda pendapat silakan saja, pemerintah senang, karena ada alasan untuk mengambil keputusan. Itulah demokrasi," ucapnya.
Mahfud kemudian bercerita saat peristiwa 1965 meletus. Menurutnya, sebagian materi dari film G 30 S PKI kemungkinan benar. Pasalnya, ia ikut merasakan suasana yang mencekam, walau ketika itu masih berusia 8 tahun.
"Kiai saya itu dibunuh oleh PKI. Semua orang NU diancam. Saya menyaksikan ayah saya itu tiap malam bangun untuk berjaga-jaga. Kemudian berbalik, kekejaman-kekejaman berpindah. Itu yang kemudian menjadi kontroversi. Apa benar, silakan, itu ilmu sejarah. Pemerintah intinya bertindak atas dasar hukum saja," pungkas Mahfud.(gir/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Mahfud MD bercerita pengalaman mencekam saat peristiwa 1965, di mana seorang kiai di kampungnya dibunuh.
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Ken Girsang
- Mahfud: Sepanjang Sejarah MK, Kalau Menyangkut Pemilu, Tidak Pernah Dissenting Opinion
- Gugatannya Ditolak MK, Mahfud MD Menerima dengan Lapang Dada
- 4 Menteri Bakal Dihadirkan di Sidang MK, Mahfud: Silakan Saja
- Presiden seperti Pimpinan Mafia Jika Pakai Kekuasaan Demi Kepentingan Pribadi
- Mahfud Bukber di Rumdin Ketua MA, Ubaidillah Curiga Ada Upaya Menjegal Paslon 02
- Bicara di Sidang MK, Mahfud Singgung Pembatalan Pemilu di 6 Negara