Mahfud Minta Malaysia Aktif Antisipasi Perompak Kelompok Abu Sayyaf
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia meminta Malaysia turut aktif mengantisipasi dan menangani perompakan kelompok Abu Sayyaf terhadap awak kapal di perairan Malaysia.
Usai diskusi panel "Harapan Baru Dunia Islam: Meneguhkan Hubungan Indonesia-Malaysia" di Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (25/1), Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan dalam perompakan di perairan Malaysia, hanya WNI yang disandera, sementara warga negara Malaysia selalu dilepas.
Melihat hal tersebut, Indonesia menilai terdapat penanganan perompak yang masih kurang dilakukan oleh Malaysia.
"Supaya Malaysia ikut menangani karena terjadi di perairan Malaysia. Kasusnya orang Indonesia naik kapal ikut pencari ikan orang Malaysia lalu dirompak," kata Mahfud.
Karenanya, Mahfud mengaku akan berunding dengan pemerintah Malaysia agar sama-sama mengambil tanggung jawab terhadap peristiwa itu.
Meskipun WNI yang diculik sejauh ini dapat dibebaskan, Mahfud mengatakan upaya pembebasan menelan waktu serta biaya yang tidak sedikit.
Untuk itu, ia menilai lebih baik mengefektifkan kerja sama antara Malaysia, Filipina dan Indonesia untuk mengusir perompak.
Sebelumnya dilaporkan, penculikan WNI yang bekerja di Negeri Sabah Malaysia di perairan Tambisan, Tungku Lahad Datu, Sabah, Malaysia, kembali terjadi.
Mahfud mempertanyakan kenapa hanya WNI yang jadi korban penyanderaan sementara dari Malaysia selalu dibebaskan.
- Mimpi Maarten Paes Seusai Resmi Jadi WNI
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Resmi Jadi WNI, Kiper MLS Maarten Paes Siap Perkuat Timnas Indonesia vs Irak
- Atase Pertahanan RI di Warsaw Menggelar Athan Cup 2024
- WNI di Taiwan Diminta Waspadai Gempa Susulan
- Tak Ada WNI yang Jadi Korban Penembakan di Philadelphia