Mahyudin: Jangan Lagi Memilih Pemimpin karena Primodialisme

Mahyudin: Jangan Lagi Memilih Pemimpin karena Primodialisme
Wakil Ketua MPR Mahyudin dalam acara Silaturahmi Kebangsaan di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (16/12). Foto: MPR

jpnn.com, SAMARINDA - Bangsa Indonesia sebentar lagi akan memasuki tahun politik. Akan ada Pilkada 2018 yang digelar serentak di 171 daerah. Sedangkan pada 2019 akan ada pemilu legislatif dan pemilu presiden yang juga digelar secara bersamaan.

Menurut Wakil Ketua MPR Mahyudin, generasi muda merupakan elemen yang akan sangat menentukan dalam Pilkada 2018 ataupun Pemilu 2019. Bahkan, akan ada generasi muda yang untuk pertama kalinya menggunakan hak pilih dan menjadi penentu arah perjalanan bangsa ke depan.

Karena itu Mahyudin mengajak generasi muda agar tak sembarangan menggunakan hak pilih. Sebab, salah pilih bakal menghasilkan pemimpin yang tak amanah dan hanya mementingkan diri sendiri.

“Jangan lagi memilih pemimpin karena primodialisme karena kesukuan tapi berdasarkan kemampuan.  Kita memilih gubernur, bupati yang kita yakini secara kepribadian memiliki kemampuan membangun daerahnya dan rakyatnya. Lihat latar belakangnya. Kalau terlibat korupsi dan kejahatan lainnya jangan dipilih.  Tapi, walaupun sukunya minoritas namun memiliki kemampuan membangun daerah dan mensejahterakan rakyatnya itu yang harus dipilih,” ujarnya di hadapan 300 lebih mahasiswa dan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-Kota Samarinda peserta Silaturahmi Kebangsaan di aula LPMP, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (16/12).

Intinya, lanjut Mahyudin, rakyat dan generasi muda harus memilih calon kepala daerah berdasar keyakikan kuar akan kemampuannya dalam membangun daerah dan mensejahterakan rakyatnya.  Jika generasi muda asal memilih sehingga terpilih kepala daerah yang tak memiliki kemampuan dan hanya mementingkan dirinya sendiri, maka pembangunan daerah ataupun kesejahteraan rakyat tidak akan tercapai.

“Pancasila adalah patokan kita dalam memilih siapa pun dia yang mampu dan memiliki niat yang baik maka pilihlah.  Untuk itu mulai dari sekarang generasi muda pelajar dan mahasiswa pelajarilah tokoh-tokoh atau calon-calon pemimpin.  Perhatikan latarbelakangnya, pelajari pribadinya dan kemampuannya agar Indonesia dan rakyat Indonesia cepat maju dan sejahtera,” tandasnya.(adv/jpnn)


Wakil Ketua MPR Mahyudin mengajak generasi muda agar tak sembarangan menggunakan hak pilih dalam Pilkada Serentak 2018 ataupun Pemilu 2019.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News