Malam Hari, Semudah Itu Anies Menilai Indonesia Seberapa Maju

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Malam Hari, Semudah Itu Anies Menilai Indonesia Seberapa Maju
Bakal capres untuk Pilpres 2024 Anies Baswedan dikerumuni pendukungnya. Foto: Ricardo/JPNN.com

Ketimpangan kelistrikan ini juga bisa menggambarkan bagaimana ketimpangan antarwilayah, bahkan kesenjangan antar-negara.

Peta Indonesia di malam hari itu menunjukkan bahwa ketimpangan antarwilayah memang relatif sangat tinggi. Ukuran ketimpangan ekonomi yang paling banyak digunakan adalah Gini Ratio yang mengukur derajat ketidakmerataan distribusi kemajuan ekonomi yang dihitung dengan skala 0 sampai 1.

Bila angka Gini Ratio mendekati 1 berarti makin timpang, sedangkan bila angkanya mendekati 0 berarti ekonomi kian merata.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Gini Ratio terakhir di Indonesia pada September 2022 sebesar 0,381, atau turun 0,003 poin dari Maret 2022 di angka 0,384.

Masih banyak daerah di Indonesia dengan Gini Ratio di atas level rata-rata nasional. Paling tinggi adalah DI Yogyakarta yang mencapai angka 0,459, kemudian Gorontalo (0,423), lalu DKI Jakarta dan Jawa Barat berada di level 0,412.

Dalam berbagai kesempatan, pemerintah sering memamerkan pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil di atas angka pertumbuhan rata-rata internasional.

Presiden Jokowi dan Menkeu Sri Mulyani sering mengeklaim Indonesia masih tetap bisa tumbuh secara positif di tengah situasi ekonomi dunia yang memburuk.

Kita bisa terpukau oleh angka dan statistik yang kelihatannya bagus.Namun, fakta ketimpangan terpapar dengan nyata.

Bagaimana menilai pembangunan di Indonesia? Lihatlah Indonesia pada malam hari. Kalau sebuah wilayah terlihat terang di malam hari berarti wilayah itu maju.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News