Mamin Impor Malaysia Melesat
Rabu, 15 Juni 2011 – 02:36 WIB

Mamin Impor Malaysia Melesat
JAKARTA – Pelaku industri sektor makanan dan minuman (mamin) perlu mewaspadai impor dari negara-negara Asia Tenggara, terutama Malaysia. Sebab, lima bulan pertama tahun ini impor mamin dari negeri jiran itu melonjak drastis. Pada periode yang sama, Filipina memasok mamin ke Indonesia dengan nilai USD 5,509 juta. Vietnam pun mulai membidik pasar Indonesia sebagai target pasar dengan memasok mamin senilai USD 1,221 juta. ’’Hingga Mei, total impor mamin dari negara-negara ASEAN menembus USD 43,846 juta atau 48,95 persen dari total impor mamin,’’ terang Franky.
Data Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi) menunjukkan, nilai impor mamin dari Malaysia periode Januari–Mei tahun ini meningkat 76,17 persen. Jika tahun lalu hanya USD 11,735 juta, tahun ini melesat hingga USD 20,675 juta. Sepanjang 2010, impor mamin dari Malaysia menembus angka USD 36,560 juta atau 16,92 persen dari total impor. ’’Selama daya saing tidak ditangani secara optimal, Malaysia akan semakin kuat menguasai pasar dalam negeri,’’ kata Sekjen Gapmmi Franky Sibarani kemarin (14/6).
Baca Juga:
Berdasar kontribusi, nilai impor dari Malaysia mencapai 23,08 persen dari total impor mamin per Januari–Mei 2011 yang sebesar USD 89,569 juta. Padahal, pada periode sama tahun lalu, porsi impor asal Malaysia hanya 15,33 persen dari total impor USD 76,542 juta.
Selain Malaysia, impor mamin asal Thailand membanjiri pasar domestik. Persentasenya mencapai 10 persen dari total impor dengan nilai USD 8,961 juta. Urutan berikutnya adalah mamin Singapura dengan nilai impor USD 7,479 juta atau 8,35 persen dari total impor.
Baca Juga:
JAKARTA – Pelaku industri sektor makanan dan minuman (mamin) perlu mewaspadai impor dari negara-negara Asia Tenggara, terutama Malaysia. Sebab,
BERITA TERKAIT
- Pertamina Sebut Realisasi BBM Subsisi Triwulan I 2025 Sesuai Kuota
- Tingkatkan Daya Saing, Rendang Gadih Kini Punya Fasilitas Produksi Baru
- Kinerja Membaik, Waskita Dinilai Jauh dari Potensi Delisting
- Libur Waisak 2025, Daop 8 Surabaya Menyiapkan 6 Kereta Tambahan, Ini Datanya
- Bamsoet Sebut Indonesia Punya Potensi Besar Jadi Pusat Ekonomi Digital Berbasis Kripto
- Bea Cukai Teluk Nibung Dukung Ekspor Perdana 126,6 Ton Kelapa Asal Tanjungbalai ke Thailand