Mana Ekspresinya? Mannaaa....?

Mana Ekspresinya? Mannaaa....?
Mana Ekspresinya? Mannaaa....?
Saya sejak tiga hari yang silam khawatir suasana kaku dan formil seperti ini turut mempengaruhi tim. Gara-gara ditonton langsung oleh Pak SBY, pemain pun tidak bisa bermain lepas. Khawatir salah posisi, takut salah umpan, waswas salah shooting, dan aneka ragam perasaan guilty yang lain. Karena disaksikan langsung di lapangan oleh orang nomor satu di negeri ini, waw! Tak boleh salah sedikit pun.

Ingat di babak ke-2? Berapa gol seharusnya Timnas PSSI bisa borong? Serangan bertubi-tubi tapi tak satupun tambahan gol. Pemain Filipina sudah nggak kuat lari pun, tidak bisa mendapatkan gol. Begitu banyak peluang yang bisa dihasilkan, tetapi tidak membuahkan gol.

Saya menduga, itu bagian dari beban psikis dan tekanan batin yang teramat kuat. Pemain, pelatih, ofisial tim ini sudah terkena pressure oleh antusiasme dan apresiasi publik terhadap sepak bola nasional yang luar biasa. Roda sepak bola kita sedang bangkit dan berada di atas. Angin sedang menghembuskan rasa berpihak. Ada beban, untuk tidak mengecewakan fans dan publik yang sedang jatuh cinta bola.

Sampai-sampai, semalam, saat pertandingan berlangsung, suasana Sudirman, Asia Afrika, dan banyak jalan protokol di Jakarta lengang. Seperti melintas di pukul 00.00 malam. Sepi, dan lancar. Sering-sering aja Timnas main di Stadion GBK! Siapa tahu itu salah satu trik mengatur lalu lintas Jakarta. Hah, Bravo timnas! (don@indopos.co.id)
Berita Selanjutnya:
Gue Bilang Juga Ape!

STADION Gelora Bung Karno ikut beresonansi! Gemuruh histeria sekitar 80.000 fans timnas PSSI itu terdengar lebih kencang. Serasa kor dengan berbagai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News