Mandi Kebal, Abah Gunung Ungkap 2 Jenis Ritual

Mandi Kebal, Abah Gunung Ungkap 2 Jenis Ritual
Abah Gunung memandikan pemuda yang ingin mendapatkan kekebalan. Foto: SALAHUDIN/RADAR BANJARMASIN/JPNN.com

Saat mandi berlangsung harus memeluk ibu kandung di bagian kaki. Selesai mandi keluar dari sarung harus bagian bokong dulu seakan baru lahir.

Baru duduk untuk minta rida dan maaf, apabila ada salah supaya diampuni, serta didoakan selamat dunia akhirat. “Tapi harus yakin,” tegas Abah Gunung.

Dikatakan Abah Gunung, ilmu kebal dari mandi dengan ibu kandung tidak ada pantangannya meskipun yang bersangkutan melakukannya untuk perbuatan kejahatan.

“Ilmu kebalnya baru akan pecah (hilang), kalau mamanya (Ibunya) sudah tidak meridhoi perbuatan anaknya,” tuturnya.

Sedangkan mandi kebal dengan cara dimandikan ahlinya, menurut Abah Gunung syaratnya juga cukup mudah. Hanya membawa kain berwarna hitam dan putih dan kembang.

Waktunya pun sama dengan mandi bersama ibu kandung, harus sesuai jam dan hari lahir yang ingin mandi.

“Saat mandi orang tersebut harus sadar dan tidak boleh dalam keadaan tak sadar,” seloroh pria memiliki tiga orang anak ini.

Setelah semua syarat yang diperlukan sudah ada, seseorang yang ingin mandi itupun langsung dibawa ke tempat pemandian berukuran 2x1 meter di bagian rumah Abah Gunung.

Abah Gunung sudah biasa melakukan prosesi mandi kebal. Dia menyebut ada dua cara mandi untuk bisa mendapatkan kekebalan, tak mempan dibacok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News