Mandi Kebal, Abah Gunung Ungkap 2 Jenis Ritual

Mandi Kebal, Abah Gunung Ungkap 2 Jenis Ritual
Abah Gunung memandikan pemuda yang ingin mendapatkan kekebalan. Foto: SALAHUDIN/RADAR BANJARMASIN/JPNN.com

Kain hitam dan putih yang sudah dibawa kemudian dipakai seperti menggunakan sarung. Selanjutnya orang tersebut mandi atau bersih-bersih diri sendiri.

Setelah mandi sendiri, baru mengikuti ritual mandi yang dilakukan Abah Gunung. Sebelum mengikuti ritual, bagi yang mampu harus duduk kariwaya.

Lutut sebelah kanan ke lantai dan lutut kiri diangkat, sehingga menutupi bokong. Sedangkan bagi yang tidak mampu bisa duduk semampunya.

Posisi duduk sesuai dengan ketentuan bagi yang mampu, baru Abah Gunung melakukan beberapa ritual harus dipenuhi sambil menyiramkan air ke bagian tubuh orang mandi kebal tersebut.

Orang yang dimandikan juga harus mengikuti ritual apa yang diarahkan Abah Gunung, seperti menahan napas beberapa detik untuk menirukan ucapan yang dibacakannya.

Menurut Abah Gunung, mandi taguh bisa dilakukan oleh siapapun. Baik perempuan atau pria dan agama apapun. Waktunya pun cukup singkat, cuma sekitar lima menit.

“Syaratnya sama, yang beda hanya saat ritual. Saat ritual membaca sesuai dengan kepercayaan masing-masing,” tuturnya.

Selesai mengikuti ritual, seseorang yang mandi kebal tersebut bisa mencobanya. . Menggunakan sajam, beberapa helai rambut dipotong.

Abah Gunung sudah biasa melakukan prosesi mandi kebal. Dia menyebut ada dua cara mandi untuk bisa mendapatkan kekebalan, tak mempan dibacok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News