Manfaatkan Limbah Plastik untuk Pembangunan Jalan

Manfaatkan Limbah Plastik untuk Pembangunan Jalan
Kepala Pusat Litbang Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Deded P. Sjamsudin. Foto: Istimewa for JPNN

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (2016) menyebutkan, Indonesia didominasi oleh kantong plastik (keresek) dan plastik tidak laku (residu) mencapai 62 persen.

Deded menerangkan, pemanfaatan limbah plastik sebagai bahan tambah pada campuran beraspal panas adalah sebagai salah satu solusi bagi permasalahan limbah plastik yang merupakan wujud dari kepedulian terhadap lingkungan.

Penanganan limbah plastik menjadi salah satu upaya untuk mengantisipasi pemanasan global.

"Terutama jenis plastik yang nondegradable (tidak bisa terurai) atau plastik yang memiliki waktu urai cukup lama," kata Deded.

Teknologi yang dikembangkan Pusjatan Kementerian PUPR ini memperkirakan penggunaan limbah plastik sekitar enam persen dari kadar aspal.

Sebanyak 50 persen probabilitas konstruksi memanfaatkan teknologi jalan limbah plastik.

Dari keduanya, potensi penggunaan limbah plastik untuk konstruksi jalan adalah 0,45 juta ton per tahun.

Salah satu bahan tambah yang umum digunakan untuk memodifikasi campuran beraspal panas adalah polimer.

penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menanggulangi sampah plastik yang menumpuk, sekaligus memanfaatkannya menjadi nilai yang lebih tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News