Manggala Mati, Badak Jawa Kini Tinggal 68 Ekor

Manggala Mati, Badak Jawa Kini Tinggal 68 Ekor
Badak Jawa termasuk hewan langka dan hanya ada di Indonesia. Foto: Ist/KLH

Adapun sampel yang diambil yakni esophagus, trachea, paru-paru, lambung, hati, usus halus, usus besar, otak, penis, epididymis, dan limpa. Hasil analisis laboratorium nekropsi kematian badak jawa Manggala, saat ini masih dalam tahap akhir pembuatan sediaan histopat disebabkan jaringan sampel yang sulit di analisis karena sudah tidak segar.

Pemeriksaan histopat diperkirakan selesai pada 7 Mei 2019, sedangkan untuk specimen berupa cula, gigi taring (atas dan bawah), gigi menur, dan kuku disimpan di Kantor Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Labuan.

Selanjutnya pada Sabtu (13/4), tim gabungan melakukan pembongkaran kuburan badak jawa. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan identifikasi tulang, memisahkan dan mencatat bagian-bagian tulang, merekap dan mendokumentasikan kegiatan, hingga mengangkut tulang belulang ke laboratorium anatomi, Fakultas Kedokteran Hewan IPB, untuk dilakukan analisis fisik tulang.

Diketahui, dari hasil monitoring pada 2018, jumlah populasi badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon minimal sebanyak 69 individu.

Dengan ditemukannya Manggala, maka populasi badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon pada 2019 adalah 68 individu, dengan struktur umur 57 badak dewasa dan 11 anak. Jenis kelamin masing-masing 37 badak jantan dan 31 badak betina. (cuy/jpnn)

 

Seekor badak jantan ditemukan mati di wilayah kerja Resort Cibunar, Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) II Pulau Handeuleum pada Kamis (21/3) lalu.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News