Marwan Jafar Minta Pemerintah Bertindak Cepat soal Rohingya
jpnn.com - JAKARTA – Mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan, kekerasan dan pembantaian tidak dibenarkan oleh kemanusiaan.
Marwan mengatakannya setelah melihat kekerasan terhadap etnis Rohingya di Myanmar beberapa hari terakhir.
Rasa kemanusiaan itu kian teriris ketika Human Rights Watch (HRW) di New York beberapa waktu lalu merilis bahwa kekerasan di Rohingya tidak hanya dilakukan oleh masyarakat sipil.
Militer pun turut membantu terjadinya kekerasan tersebut. Itu tentu harus menjadi perhatian karena sekitar 820 rumah di lima desa utara Rakhine dihancurkan sepanjang 10-18 November lalu.
“Kini, sudah ribuan warga Rohingya terpaksa melarikan diri mencari suaka ke negara lain sejak konflik pertama meletus beberapa tahun lalu,” kata Marwan, Jumat (25/11).
Kenyataan tersebut mengingatkan atas berbagai kejahatan kemanusiaan genosida yang pernah terjadi dalam sejarah kelam manusia.
Pembunuhan massal (genosida) itu seperti hidup kembali dengan bentuk dan pola kekerasan yang terus berulang.
Sejarah mendeskripsikan genosida terjadi di hampir seluruh benua dengan berbagai bentuk dan pola kejahatan yang dilakukan secara sistematis.
JAKARTA – Mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan, kekerasan dan pembantaian tidak dibenarkan
- Nikmati Kemewahan Layanan Kesehatan Bedah Orthopedi-Vaskular di RS Premier Bintaro
- Jaring Potensi Petani Muda, Inilah 75 Nominee Young Ambassador Agriculture Pilihan Kementan
- Cetak Instruktur Fitness, PKS Konsisten Membangun Gaya Hidup Sehat di Masyarakat
- Perkumpulan Kader Bangsa Ingin Prabowo-Gibran Fokus Pada 3 Isu Ini
- Pakar Lingkungan UNP Sebut Air yang di Atas Baku Mutu Tidak Dapat Lagi Dikonsumsi
- Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Warga dengan Antusiasme Tinggi