Marzuki Kurang Jam Terbang, Demokrat jadi Bulan-bulanan

Marzuki Kurang Jam Terbang, Demokrat jadi Bulan-bulanan
Ketua DPR RI Marzuki Alie.
“Dari sisi jam terbang politik, Marzuki terbilang masih awam dengan politik praktis, sementara kader partai politik lainnya sudah mengantongi jam terbang yang sangat memadai hingga sangat piawai bermanuver politik. Termasuk memutar-balikan keputusan bersama fraksi-fraksi menjadi seolah-olah itu keputusan Marzuki Alie saja," tegas Arbi.

Lebih lanjut Arbi mengingatkan, kepemimpinan DPR sesuai konstitusi jelas bersifat kolektif kolegial. "Di mana logikanya Marzuki Alie selaku Ketua DPR bisa memutuskan sendiri rencana pembangunan gedung baru DPR itu?," tanya Arbi lagi.

Keputusan pembangunan gedung baru itu, kata Arbi, pasti sudah melalui proses rapat utusan fraksi-fraksi yang ada di Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, maupun tahapan persetujuan lainnya di rapat Badan Musyawarah, rapat pimpinan DPR, hingga rapat paripurna DPR. "Jadi hebat benar Marzuki Alie kalau dia bisa mengambil keputusan sendiri terhadap rencana pembangunan gedung baru itu," imbuhnya.

Ia mencontohkan, dana pembangunan gedung sebesar Rp 1,2 triliun sudah tertera di APBN 2011 yang nyata-nyata disetujui bersama oleh DPR dan pemerintah. "Masa mereka tidak lihat di APBN ada nilai Rp1,2 triliun yang mereka setujui?,” jelasnya.(fas/jpnn)


JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit mensinyalir polemik gedung baru sebagai buah konspirasi politik dari fraksi-fraksi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News