Mas Nadiem Sebut Industri Puas pada Pendidikan Vokasi, Fakta-faktanya Banyak

Mas Nadiem Sebut Industri Puas pada Pendidikan Vokasi, Fakta-faktanya Banyak
Mendikbudristek Nadiem Makarim di acara Unite for Education (UFE) Sustainability Forum ke-12 “The Future of Vocational Education and Inclusivity” di Jakarta. Foto Humas Kemendikbudristek

Kepercayaan dari pihak industri tersebut diakui Mas Nadiem menjadi modal penting untuk makin mematangkan upaya mewujudkan lulusan vokasi sebagai SDM yang unggul untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 mendatang.

"Saat ini setidaknya sepertiga (30 persen) dari jumlah siswa SMK di seluruh Indonesia telah merasakan manfaat dari program SMK Pusat Keunggulan," kata Mas Nadiem.

Sebanyak 373 SMK dari sekitar 1.400 SMK Pusat Keunggulan telah mulai mengimplementasikan Skema Pemadanan Dukungan yang melibatkan 349 industri mitra. Jumlah investasi industri yang dihasilkan dari program ini mencapai lebih dari Rp 400 miliar.

Selain program SMK Pusat Keunggulan, keterlibatan industri pada program dana padanan (matching fund) di perguruan tinggi vokasi juga mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir.

"Pada 2021, jumlah total dana kolaborasi yang direkomendasikan adalah senilai Rp 65 miliar. Kemudian pada tahun 2022 nilai tersebut meningkat menjadi Rp 133 miliar," tutur Nadiem Makarim.

Kolaborasi antara satuan pendidikan vokasi dan industri maupun berbagai stakeholder lainnya tidak hanya berdampak pada penguatan lembaga pendidikan vokasi, tetapi juga aksesibilitas dan inklusivitas pendidikan vokasi.

Dengan demikian seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang dapat mengembangkan bakat dan potensi sesuai dengan minatnya.

"Kemendikbudristek juga terus berupaya memastikan seluruh masyarakat Indonesia memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas. Kami berupaya untuk menghadirkan layanan pendidikan vokasi yang inklusif," terang Nadiem.

Mendikbudristek Mas Nadiem Makarim mengeklaim dunia industri puas pada pendidikan vokasi. Begini fakta-faktanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News