Masalah Migor Tak Kunjung Tuntas, Politikus PDIP Usul Pemerintah Bentuk Satgas Minyak Goreng

Bagi Deddy, hal ini tidak akan efektif jika disparitas harga pasar internasional dengan domestik cukup lebar.
Pria kelahiran Pematang Siantar ini mengatakan mengatasi kelangkaan minyak goreng sebenarnya tidak terlalu sulit.
Sebab, kata dia, hal yang paling fundamental adalah memastikan adanya pasokan bahan baku yang cukup dan rantai pasok/sistem distribusinya tidak bocor.
“Masalah fundamental tersebut hanya bisa diatasi jika ada pengaturan tata niaga yang baik, adil dan transparan serta pengawasan, penegakan hukum yang konsisten dan efektif,” kata Deddy.
Dia menilai kenaikan harga minyak goreng yang konsisten sejak akhir 2021 diakibatkan pengaruh melonjaknya harga komoditas CPO dan turunannya di pasar dunia. Menurutnya, hal ini mendorong para pengusaha melakukan ekspor untuk mendapat keuntungan sebesar-besarnya, sehingga menyebabkan kelangkaan dan memicu kenaikan harga.
Deddy menjelaskan ketika pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengeluarkan kebijakan DMO, DPO dan HET, para produsen CPO banyak yang menahan produksinya, sehingga menyebabkan pasokan minyak goreng sulit didapatkan oleh pabrikan.
Sementara, CPO yang dihasilkan melalui kebijakan DMO tersebut ke pabrik minyak goreng, tidak tersalurkan.
Sebab, kata dia, diduga di tingkat distributor terjadi kebocoran dalam bentuk penimbunan, spekulasi dan penyeludupan.
Politikus PDIP Deddy Yevri Sitorus heran masalah minyak goreng tak tuntas-tuntas. Pemerintah disarankan membentuk Satgas Minyak Goreng.
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Politikus PDIP Apresiasi Ide Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak
- Ormas Kebablasan Bukan Diselesaikan dengan Revisi UU, tetapi Penegakan Hukum
- 5 Berita Terpopuler: Kapan Pengisian DRH NIP PPPK? Simak Penjelasan Kepala BKN, Alhamdulillah Perjuangan Tak Sia-sia
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial