Masalah Sepele, Sopir Angkot Didor Mahasiswa Songong

Masalah Sepele, Sopir Angkot Didor Mahasiswa Songong
Masalah Sepele, Sopir Angkot Didor Mahasiswa Songong

Pernyataan ini pun diakui Adnan saat ditanya wartawan di Mapolsek Bogor Barat. Dia mengaku nekat menembak Sapri karena kesal kendaraannya disalip. "Awalnya saya yang nyalip dia, terus dia nyalip lagi, terus saya salip lagi mobilnya," katanya. Selain menangkap Adnan yang juga mahasiswa semester empat, polisi juga menyita pistol dan menemukan lencana mirip polisi di kontrakan pelaku. 

Kapolsek Bogor Barat Kompol Indraningtyas mengatakan, dari pemeriksaan diketahui senjata api yang digunakan pelaku dibelinya dari rekannya di Bandung seharga Rp 5 juta. Saat pertama dibeli, senjata tersebut berisi lima peluru. Satu peluru sudah digunakan saat coba-coba dan satu peluru lagi digunakan saat menembak korban kemarin.  

“Senjata api yang dimiliki pelaku berupa pistol jenis CIS Revolver dengan lima butir peluru berkaliber 22 milimeter. Kepada polisi, pelaku mengaku sengaja membeli senajata dengan alasan untuk menjaga diri,” bebernya.

Adnan kini sudah ditahan di Mapolsek Bogor Barat dan akan dijerat dengan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang penggunaan tanpa izin. Ancaman hukumannya 20 tahun penjara atau maksimal seumur hidup. 

"Kita masih mintai keterangan lebih lanjut lagi di Mapolsek dan kita masih telusuri rekan pelaku yang berada di Bandung untuk mengetahui senajata api ini berasal," pungkasnya. (dka/c/dil/jpnn)


BOGOR – Aksi koboi jalanan mengusik ketenangan Kota Hujan, Sabtu (2/7) malam. Adnan Tri Wardhana (23), mahasiswa perguruan tinggi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News