Masih Tidak Percaya COVID-19? Mungkin Anda Masuk Golongan ini

Masih Tidak Percaya COVID-19? Mungkin Anda Masuk Golongan ini
Ilustrasi - Komunitas Aku Badut Indonesia (ABI) mengampanyekan pemakaian masker di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin (12/7/2021). Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Psikolog Rininda Mutia mengelompokkan orang yang tidak percaya adanya COVID-19 adalah orang yang punya cara berpikirnya kurang kritis.

Menurut psikolog dari Universitas Indonesia ini, orang-orang tersebut biasanya gampang mendapatkan sugesti dari lingkungan.

"Kalau dia tergabung dalam grup WhatsApp yang tidak percaya COVID-19 dan banyak informasi tidak benar, mereka akan percaya," ujar Rininda dalam keterangannya, Kamis (19/8).
??
Ada berbagai alasan di balik rasa tidak percaya atas virus yang membuat kehidupan berubah drastis selama hampir dua tahun belakangan.

Salah satunya karena lebih percaya terhadap teori konspirasi.

Rininda menjelaskan orang-orang yang terlalu banyak terpapar hoaks tetapi tidak dibarengi dengan cara berpikir kritis bisa ikut termakan informasi yang tidak benar.

Pada akhirnya mempercayai bahwa COVID-19 tidak ada meski virus ini telah merenggut banyak korban jiwa.

Karena itu, penting pilih-pilih pergaulan yang tepat di mana informasi yang diberikan oleh rekan-rekan terdekat berasal dari sumber yang terpercaya, bukan rumor semata.

Jika perlu, tidak masuk grup WhatsApp yang terlalu sering berbagi informasi yang kebenarannya tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Psikolog menyebut mereka yang hingga kini tidak percaya adanya COVID-19 termasuk golongan ini

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News