Masjid Jami Al-Anwar, dari Surau yang 6 Sakanya Bertahan Hadapi Amuk Krakatau

Masjid Jami Al-Anwar, dari Surau yang 6 Sakanya Bertahan Hadapi Amuk Krakatau
Sebanyak enam saka atau tiang di Masjid Jami Al-Anwar masih berdiri kukuh. Foto: Yosephin Wulandari/JPNN.com.

Rusdi menjelaskan semula Masjid Jami Al-Anwar hanya mampu menampung 300-400 jemaah.

Renovasi pada 1973 itu untuk menambah serambi bagian selatan, utara, dan timur masjid sehingga daya tampungnya mencapai 2.000 jamaah.

Menurut Rusdi, renovasi terakhir Masjid Jami Al-Anwar dimulai pada 2015 dan baru selesai dua tahun kemudian.

“Atapnya diganti dari yang hanya genteng biasa menjadi seng baja," katanya.

Kini, masjid yang dianggap sebagai bagian penting sejarah Islam di Lampung itu memiliki dua mihrab berbentuk huruf ‘U’ terbalik.

Mihrab di sebelah kiri untuk tempat imam, sedangkan yang di kanan buat mimbar.

Adapun setiap pintu di Masjid Jami Al-Anwar dilengkapi kisi-kisi berbentuk setengah matahari pada bagian atasnya.

Rusdi menyebut onamen itu bermakna masjid tersebut memancarkan cahaya untuk para jemaahnya.

Enam saka masih berdiri kukuh di Masjid Al-Anwar. Kini saka-saka tersebut dibeton dan menjadi bagian dari ruang utama masjid berukuran 25 x 30 meter itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News