Massa Membeludak, Demo Berlangsung Damai tetapi Mengerikan

Massa Membeludak, Demo Berlangsung Damai tetapi Mengerikan
Aksi unjuk rasa mahasiswa dan pelajar di depan gedung DPRD Provinsi Bengkulu menolak UU Cipta Kerja. Foto: ANTARA/Carminanda

jpnn.com, BENGKULU - Sekitar tiga ribuan mahasiswa dan pelajar menggelar aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di sekitar gedung DPRD Provinsi Bengkulu, Kamis (8/10).

Aksi unjuk rasa tersebut berlangsung damai, tidak ada kerusuhan.

Namun, melihat kerumunan massa yang begitu banyak, sangatlah mengerikan karena berpotensi terjadi penyebaran COVID-19.

Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Sudarno menyebut kepolisian tidak membubarkan unjuk rasa di depan gedung DPRD Provinsi Bengkulu karena jumlahnya sangat besar.

Polisi khawatir akan terjadi kerusuhan jika aksi massa tersebut dibubarkan.

Kombes Sudarno mengatakan, jika polisi mengambil langkah pembubaran paksa, maka kemungkinan besar unjuk rasa tersebut akan berubah menjadi kerusuhan karena jumlah demonstran yang begitu banyak.

"Kalau dibubarin orang segitu banyak, mereka bisa melakukan aksi lempar-lemparan," kata Sudarno di Bengkulu, Jumat (9/10).

Sudarno membantah jika ada yang menilai Polda Bengkulu tidak mematuhi maklumat Kapolri Jenderal Idham Azis tentang penegakan disiplin protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 karena tidak membubarkan unjuk rasa mahasiswa dan pelajar di Bengkulu.

Aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Bengkulu diikuti massa yang membeludak, berlangsung damai, tetapi mengerikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News