Masyarakat Boleh Bentuk Lembaga Pengawas Pelayanan Publik
Senin, 22 Juni 2009 – 15:56 WIB

Masyarakat Boleh Bentuk Lembaga Pengawas Pelayanan Publik
JAKARTA - Masyararakat diperbolehkan membuat lembaga pengawas pelayanan publik, mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga pusat, agar penerapan RUU Pelayanan Publik bisa berjalan sesuai dengan asas-asas penyelenggaraan pelayanan publik. Hal itu dikatakan oleh Ketua Panja RUU Pelayanan Publik, Sayuti Asyathiri, kepada wartawan di Jakarta, Senin (22/6).
"Masyarakat bisa membentuk lembaga pengawasan pelayanan publik mulai dari tingkat daerah hingga nasional. Ini sebagai bentuk peran serta masyarakat dalam mengawasi pelayanan publik," kata Sayuti.
Dikatakannya, RUU tentang Pelayanan Publik mengatur rangkaian kegiatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan publik atas barang, jasa dan pelayanan administratif secara seksama, terukur, jelas dan rinci. Ruang lingkup kebutuhan publik atas barang, jasa dan pelayanan administratif itu sendiri meliputi pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan hidup, kesehatan jaminan sosial, energi, perbankan, perhubungan, sumber daya alam, pariwisata, serta sektor strategis lainnya.
"RUU ini dinilai oleh banyak kalangan sebagai terobosan besar, karena minimnya literatur yang secara khusus mengatur pelayanan publik dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara," jelas Sayuti pula.
JAKARTA - Masyararakat diperbolehkan membuat lembaga pengawas pelayanan publik, mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga pusat, agar penerapan RUU
BERITA TERKAIT
- Minat Olahraga di Pekanbaru Meningkat, Joging di Ruang Terbuka Jadi Tren Baru
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Letjen Kunto Batal Digeser, Eks Aster KSAD Menyarankan TNI Cermat Memutasi Prajurit
- Surat Ini Bikin Mutasi Letjen Kunto Arief Dianggap Bermuatan Politis
- Hardiknas, Rahmat Saleh Dorong Gen Z Sumbar Adaptif Terhadap Tantangan Zaman
- Polisi Ungkap 6 Tersangka di Balik Kerusuhan May Day Semarang