Mati Ketawa

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Mati Ketawa
Pak Jokowi. Foto: Ricardo/JPNN.com

"Rektor UI bersin, Amerika kena flu,"

"Rektor UI mau ke Mars, Elon Musk yang mengalah."

Serangan perundungan terhadap Ari Kuncoro memang luar biasa deras bergelombang. Akhirnya Ari Kuncoro memutuskan untuk melepas jabatannya sebagai komisaris bank pemerintah.

Urusan tidak berhenti sampai disitu. Rundungan masih tetap deras. Kali ini Ari Kuncoro dianggap mempermalukan Jokowi yang sudah mengambil risiko mengeluarkan peraturan pemerintah untuk mengubah statuta UI. Sudah dibela-belai malah Ari mengundurkan diri.

"Ibarat makan sate, daging dilepeh (dikeluarkan dari mulut), dan sujen (penusuk) ditelan," begitu komentar netizen menggambarkan sikap Ari Kuncoro yang dianggap mempermalukan Jokowi.

Namun, banyak juga yang memuji Ari Kuncoro yang dianggap menunjukkan integritasnya sebagai seorang akademisi. Ari dianggap telah membuktikan komitmennya terhadap trilogi motto UI "Veritas, Probitas, Iustitia", Kejujuran, Kebenaran, Keadilan.

Bola panas sekarang ada di kaki Jokowi. Perubahan statuta dianggap sebagai tes air "testing the water" untuk melihat reaksi masyarakat.

Aturan lama menyebutkan rektor tidak boleh rangkap jabatan sebagai "pejabat" di BUMN maupun di perusahaan swasta.

Rektor UI minum soda gembira, sodanya langsung sedih. Jokowi salat Ied pakai muazin, MUI membuatkan dalil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News